Posted by : Raindrop Rabu, 12 September 2012



Hai semua, pernah lihat satwa ini ia adalah "Orang Utan" salah satu satwa yang dilindung oleh pemerintah. Dulu jumlah populasi orang utan begitu banyak tetapi seiring waktu populasi urang utan turun derastis karena beberapa penyebab utama :


  • Deforestasi
Deforestasi adalah pengurangan hutan secara besar-besaran. Hutan ini dibabat, antara lain untuk dijadikan lahan penanaman sawit, lahan transmigrasi untuk dijadikan pemukiman warga, serta kebakaran hutan dan juga ilegal logging. Akibatnya, hutan yang menjadi rumah bagi orangutan pun semakin habis dan mengancam kelangsungan hidup hewan ini.

  • Perdagangan Hewan Ilegal
Bayi orangutan kerap diculik dari induknya untuk dijual lagi sebagai hewan peliharaan. penculikan bayi orangutan ini umumnya melibatkan pembunuhan induknya, sehingga setiap satu bayi orangutan yang diculik, satu induk dewasa mati.

  • Perburuan Liar
Orangutan banyak diburu manusia, karena memasuki wilayah perkebunan warga atau perusahaan dan mencuri makanannya sehingga dianggap hama oleh manusia. Selain itu, orangutan diburu untuk diambil tengkoraknya untuk dijual dengan harga tinggi.

Apabila faktor-faktor tersebut tidak ditindak lanjuti dengan serius, maka hanya dalam jangka waktu satu tahun tidak ada lagi orangutan yang dapat ditemukan di alam liar. Orangutan yang tersisa hanya dapat dilihat di kebun binatang. 

Akhirnya populasi orang utan terus menurun menurut beberapa sumber
jumlah orang utan 30.000 individu yang tersebar di dua daerah sebaran (Sumatera dan Kalimantan). Menurut perkiraan, jumlah orangutan liar yang terdapat di hutan Sumatera hanya sekitar 6.500 – 7.500 individu saja. Dan orangutan liar yang terdapat di Kalimantan sekitar 12.000 – 13.000 individu. Ini merupakan pengurangan dari jumlah yang ada pada 10 tahun yang lalu (30% – 50% terjadi pengurangan jumlah).

oh ,iya sampai lupa 
Berikut Informasi orang utan Kalimantan dan Sumatra
Ciri-ciri Tubuh:
  1. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) memiliki ciri fisik badan yang lebih besar,                                                                                                       berwarna gelap atau coklat kemerah-merahan, rambut jarang dan pendek, dan pada bayi terlihat ada bercak-bercak berwarna                                   kemerahan atau kehijau-hijauan;
  2. Orangutan Sumatera (Pongo abelli) memiliki ciri fisik badannya terlihat lebih kecil, berwarna terang atau                                                              oranye, dan lengan lebih panjang daripada kaki.
Secara umum, orangutan jantan memiliki cheekpad pada kedua pipinya dan ukuran tubuhnya dua kali lebih besar                                                               dari betina, dengan berat tubuh di alam berkisar antara 50-90 kg.
Habitat :
  1. Habitat orangutan adalah di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan berawa atau hutan perbukitan pada ketinggian 1500 m dpl. Kini, mereka hanya bisa ditemukan di hutan tersisa di Kalimantan maupun Sumatera   (90%)  sementara 10% -nya di hutan tersisa Malaysia (Sabah dan Sarawak);
  2. Orangutan juga bersarang di atas pohon-pohon tinggi dan lebih banyak menghabiskan kegiatan kesehariannya juga dari atas pohon yang satu ke pohon lainnya.
Makanan dan regenerasi hutan:
  1. Orangutan termasuk hewan pelahap buah-buahan (frugivora). Mereka juga memakan daun, bunga dan kambium. Juga rayap dan semut guna mendapatkan protein. Sedangkan untuk mendapatkan kandungan mineral, kadang mereka memakan tanah;
  2. Kebiasaannya memakan buah yang telah masak ataupun mentah di hutan rimba habitatnya serta kebiasaannya dalam menjelajah dari satu pohon ke pohon lainnya, jelas sangat berperan dalam regenerasi tumbuhan-tumbuhan hutan;
  3. Orangutan memakan daging dan biji-bijian buah. Kadang biji-biji buah yang tidak dimakannya tersemburkan begitu saja ke tanah. Bahkan biji-biji yang termakan terkadang masih utuh dalam kotorannya, sehingga bisa tumbuh lagi sebagai tumbuhan baru dalam meregenerasi pohon hutan yang telah tua dan mati;
  4. Orangutan juga sering "makan sambil jalan" ketika menjelajah dari dahan pohon satu ke pohon lainnya. Kadang biji buahnya disemburkan begitu saja
Budaya dan Perilaku:
  1. Orangutan hidup semi solitaire. Tidak membentuk kelompok seperti jenis kera besar lainnya. Mereka bersosialisasi dengan individu lainnya pada saat kawin yang berlangsung selama   2-3 minggu dan saat mengasuh anaknya. Orangutan melahirkan hanya satu anak setiap kelahiran, setelah 5-8 bulan mengandung. Orangutan bisa hidup hingga berumur 45-50 tahun atau bahkan  lebih;
  2. Seperti halnya manusia, induk orangutan selalu merawat, menjaga, dan memberi kasih sayang kepada anaknya yang masih kecil, hingga dirasa dia bisa hidup secara mandiri lepas sama sekali dari  induknya;
  3. Aktivitas hariannya lebih banyak dilakukan di atas pohon besar. Mereka punya kebiasaan menjelajah hutan dari dahan pohon yang satu ke pohon  lainnya. Mereka menggunakan keempat anggota geraknya (dua tangan dan kakinya);
  4. Setiap menjelang petang mereka membuat sarang untuk tidur. Sarang biasanya dibangun pada percabangan pohon dengan melipat ranting dan dedaunan;
  5. Jantan dewasa dapat mengeluarkan suara (Long Call) yang cukup nyaring dan dapat didengar sejauh 3 km. Suara itu menantang orangutan jantan lain yang ada disekitarnya dan juga sebagai tanda tentang daerah yang dikuasainya.  

 Sekian trimakasih


Diambil dari berbagai Sumber.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

SELAMAT DATANG

Trimakasih telah datang melihat-lihat blog saya mohon comment juga ya untuk memperbaiki kesalahan saya
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

- Copyright © 2013 BooNCEL -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -